PENCIPTAAN MANUSIA PERSPEKTIF SAINS DAN AGAMA

ILMU SAINS PENCIPTAAN MANUSIA By: Maz Aphip


Malam hari tepatnya hari Ahad tanggal 12 Januari 2014 bertepatan dengan 10 Rabiul Awal 1435 H. Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur menyampaikan ceramah yang sungguh menarik sebab di sana ada dua unsur perpaduan yaitu unsur nash dan unsur saintifik. Beliau mengemukakan bagaimana sebenarnya manusia itu diciptakan dan apa saja unsur pembentuknya. Berikut akan dipaparkan bagaimana manusia itu dibentuk.

Manusia adalah Perpaduan Setan dan Malaikat
Dua hal yang lebih dahulu diciptakan oleh Allah adalah surga dan neraka. Dari keduanya itu terciptalah setan dan malaikat. Secara runtut penciptaan setan dan malaikat adalah dari keduanya itu.
Surga jika diperas (diambil sarinya) maka jadilah malaikat dan jika malaikat itu diperas  maka jadilah akal. Sedangkan neraka jika diperas maka jadilah setan dan setan jika diperas maka jadilah nafsu. Jadi sampai di sini dapat disimpulkan bahwa setan berasal dari unsur neraka sedangkan malaikat berasal dari unsur surga. Nafsu jika diruntut maka bisa ditemukan bahwa ia berasal dari unsur neraka sedangkan akal berasal dari unsur surga.
Sekarang kita beralih kepada unsur pembentuk manusia. Manusia terdiri dari dua undur pokok yaitu jasmani dan rohani. Jasmani dibentuk oleh badan dan nafsu. Badan manusia dibentuk dari tanah, lho kok bisa ? bukannya manusia dari air mani. Ya, benar namun jika kita runtut bagaimana air mani itu terbentuk, maka diketahui bahwa sejatinya manusia itu dari tanah. Air mani berasal dari sari-sari makanan yang dikandung dalam darah. Sari makanan tentunya diambil dari makanan yang dimakan seseorang. Umpamanya, manusia pada umumnya makan nasi. Nasi berasal dari beras. Beras asalnya dari padi. Padi itu bisa dihasilkan jika tanah yang ditempatinya itu subur. Itu artinya padi berasal dari sari-sari tanah yang dikirim melalui akar yang disebar ke seluruh bagian padi itu. Unsur badan sudah terjawab. Sekarang beralih kepada unsur nafsu. Sebagaimana yang dijelaskan di atas bahwa nafsu itu adalah perasan dari setan yang notabene adalah perasan neraka. Itu berarti dalam diri manusia ada unsur setannya. Namun jangan salah, manusia juga membutuhkan nafsu ini supaya badan dalam unsur jasmani bisa tetap hidup. Coba bayangkan ketika manusia tidak punya nafsu makan dan minum tentu badan akan rusak yang kemudian mati.
Beralih kepada unsur pembentuk rohani manusia. Rohani manusia terbentuk dari manusia itu sendiri (ruh) dan akal. Tanpa adanya ruh, badan manusia tidak akan bisa bergerak dan tidak bisa apa-apa, sebab ruh adalah alat supaya badan manusia bisa aktif. Selanjututnya akal. Sebagaimana yang sudah diterangkan akal adalah perasan malaikat yang notabene adalah perasan dari surga. Ada satu cerita yang menarik tentang ini. Dahulu kala ketika Allah berkehendak menciptakan manusia. Para malaikat protes karena malaikat kuatir manusia akan merusak bumi dengan pertikaian dan pembunuhan. Hal ini logis karena malaikat tahu bahwa unsur pembentuk manusia adalah tanah dan juga nafsu. Lantas Allah, memperingatkan malaikat bahwa Allah lebih tau akan apa yang Ia kehendaki. Untuk menjawab protes dari malaikat, Allah lalu menciptakan akal yang diambil dari perasan malaikat. Dengan adanya akal tersebut, manusia bukanlah makhluk yang diremehkan lagi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia juga terbentuk dari unsur malaikat.
Dengan adanya unsur setan dan malaikat ini manusia bisa hidup. Kedua unsur ini bergabung dalam diri manusia. Tinggal manusia sendiri yang mengendalikan kedua unsur tersebut. Manakah unsur yang lebih dominan dalam diri manusia. Jika unsur setan yang menang, maka besok unsur itu akan pulang ke induknya yaitu neraka, namun jika yang menang itu unsur malaikatnya, maka unsur tersebut akan pulang ke induknya yaitu surga. INGAT... SURGA ATAU NERAKA...!!!

Dunia Adalah Rahim Akhirat
Sebelum lahir ke dunia, manusia terlebih dahulu harus singgah pada alam rahim (kandungan). Alam ini sebagai penentuan bagaimana bentuk manusia saat lahir ke dunia besok. Ganteng, jelek, sehat ataupun tidaknya bayi yang lahir terkandung bagaimana kondisinya saat di dalam kandungan. Jika ia mendapat suplai gizi yang cukup tentu bayi yang lahir itu akan sehat.
Kondisi demikian juga terjadi ketika manusia di akhirat esok. Dunia ibaratkan kandungan yang menentukan bagaimana bentuk rupa manusia di akhirat esok. Sebagaimana yang diketahui, besok waktu hari kiamat, manusia akan dibangkitkan dari kuburannya masing-masing. Bangkitnya manusia itu terlebih dahulu didahului oleh hancurnya alam semesta sehingga tidak tercipta satupun yang hidup kecuali Allah semata yang tidak mati dan tidak akan mati. Kemudian Allah menurunkan hujan selama 40 hari. Dengan adanya hujan itu, sedikit demi sedikit manusia akan tumbuh bagaikan tumbuhan yang mulai tumbuh sebab disirami tiap hari. Tumbuhnya manusia ini tentunya dengan raga dan jasad yang baru, sebab jasad semasa di dunia sudah hancur. Maka dari itu muncullah jasad yang baru. Nah, jasad yang baru ini, baik buruknya ditentukan oleh bagaimana manusia ketika di dunia itu mengumpulkan gizi-gizi serta ion-ion pembentuk tubuh (maksudnya adalah amal perbuatan semasa hidup di dunia). Hal ini mirip dengan kejadian saat masih dalam kandungan sebagaimana diterangkan di atas. Semakin gizi baik itu terkumpul maka tubuh yang akan dilahirkan juga akan baik demikian juga jika gizi yang terkumpul adalah gizi buruk, maka bisa anda jawab sendiri bagaimana tubuh itu saat dilahirkan. Di akhirat juga demikian. Maka dari itu, ketika masih di alam kandungan akhirat ini, marilah mengumpulkan gizi-gizi serta ion-ion yang baik supaya besok saat dibangkitkan dari kubur kita mempunyai tubuh yang indah sebagaimana saat dilahirkan di dunia.


Komentar