BERAPA HARI RASUL BERPUASA RAMADAN?
Oleh:
M. Afif Yuniarto, S.H.I., M.Ag
Selama 9 tahun itu, berapa hari Rasul berpuasa Ramadan setiap tahunnya? 29 atau 30 hari?
Saya sendiri belum menemukan keterangan hadis yang secara mendetail menjawab pertanyaan itu. Saya hanya menemukan atsar sahabat yang mengatakan bahwa para sahabat itu lebih sering puasa Ramadan 29 hari bersama Rasul ketimbang 30 hari.
Di antaranya keterangan yang disampaikan sayyidah Aisyah ketika menghadapi orang yang terheran-heran karena umur Ramadan 'hanya' 29 hari. Sayyidah Aisyah berujar: "Kenapa heran? Selama Rasul hidup, saya lebih sering puasa 29 hari daripada 30 hari". (Atsar ini dapat dilacak di berbagai kitab hadis seperti Sunan Abi Dawud, Musnad Ahmad, dan Sunan al-Baihaqi). Pengakuan serupa juga disampaikan oleh tiga sahabat besar lainnya, yaitu: Abu Hurairah, Ibn Mas'ud, dan Jabir bin Abdullah.
Berangkat dari atsar tersebut, secara pribadi saya penasaran, dan ingin menelusuri lebih lanjut kapan Rasul berpuasa 29 hari dan kapan puasa 30 hari. Dengan menggunakan aplikasi accurate times 5.3 buatan Mohammad Odeh (ketua Islamic Crescents' Observation Project) dan melakukan setting markaz Madinah, tempat di mana Rasul tinggal pasca Hijrah, maka didapatkan data-data berikut:
- Pada tahun 2 H, 5 H, dan 10 H, posisi hilal Syawal berada di bawah ufuk. Sehingga hilal mustahil dirukyat karena terbenam lebih dulu daripada Matahari. Dengan demikian jumlah hari puasa diistikmalkan sehingga Rasul diasumsikan berpuasa selama 30 hari pada tiga tahun tersebut.
- Pada tahun 3 H, 4 H, dan 6 H, posisi hilal Syawal cukup tinggi, mulai 3 hingga 8 derajat. Maka kemungkinan hilal dapat dirukyat juga cukup tinggi. Pada tahun-tahun tersebut, saya asumsikan Rasul berpuasa selama 29 hari.
- Pada tahun 7 H, dan 8 H, posisi hilal Syawal cukup rendah, sebab berada di kisaran 1 mendekati 2 derajat. Namun dengan kondisi Madinah ketika itu yang belum tercemar polusi serta intensitas awan di langit tidak sebanyak di Indonesia, maka dimungkinkan pada dua tahun itu hilal berhasil dirukyat. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa Rasul ketika itu puasa selama 29 hari.
- Pada tahun 9 H, posisi hilal Syawal berada di 'ambang kritis', tidak mencapai satu derajat. Meski berada di atas ufuk, hilal dengan ketinggian tersebut cukup mustahil untuk dirukyat. Maka diasumsikan Ramadan diistikmalkan, sehingga Rasul ketika itu puasa Ramadan selama 30 hari.
Wallahu A'lam...
Komentar
Posting Komentar